Memperebutkan Cinta Dokter Genius

TALENTA ITU TIDAK BISA DICURI 



TALENTA ITU TIDAK BISA DICURI 

0Dia mengenakan pakaian berwarna gading yang membuat kulitnya yang putih terlihat semakin pucat, satu tangannya dimasukkan ke dalam saku, dan mata phoenix di balik bingkai emas kacamatanya terlihat malas dan sayup. Dia hanya berdiri di sana, namun posenya sudah terlihat sebagus foto model di majalah.     
0

Qin Sheng yang sedari tadi berjalan di belakang Fu Si, terlihat seperti ingin melaporkan sesuatu.     

Melihat Chi Gui berjalan ke arahnya, Fu Si seketika mengangkat alisnya dan menyapanya sambil tersenyum, "Hai! Nona Chi!"     

Begitu dia tertawa, bawah matanya sedikit berbayang dan itu sangatlah indah dan luar biasa.     

Qin Sheng yang saat itu berada di belakang Fu Si, juga ikut menyapa Chi Gui.     

"Selamat malam!"      

Chi Gui membalas sapaan mereka berdua, sambil berlalu dan mengeluarkan kuncinya untuk membuka pintu.     

Fu Si yang melihat kantong belanjaan yang ada di tangan Chi Gui sedikit heran, "Kau bisa masak?" Tanyanya.     

"Bisa kalau hanya makanan yang mudah dibuat," Chi Gui menjawab.      

Begitu Chi Gui kembali menuju pintunya, barulah Qin Sheng berbicara pada Fu Si, "Tuan Fu, Nona Chi sepertinya hanya belanja sayur yang murah saja, baju yang dia kenakan juga sudah terlihat sedikit ketinggalan jaman meskipun masih bagus dan cocok dipakainya… Dia juga tidak disambut baik di keluarga Chi, kemungkinan juga dia kekurangan uang…"     

Mendengar hal itu Fu Si mengingat ketika mereka sempat beberapa kali sarapan bersama, Chi Gui hanya memesan tahu yang paling murah, bahkan dia tidak mau menambahkan telur.     

Seketika Mata Fu Si pun menggelap.     

***     

Chi Gui tidak tahu kalau Fu Si dan Qin Sheng yang berada di luar itu sedang salah paham tentangnya. Setelah selesai makan dia langsung meletakkan piringnya di tempat cuci piring. Xiao Gui segera memasang sikat pencuci piring di tangan robotnya dan langsung mencuci piring sambil memutarkan sebuah lagu.     

Bahkan badan kecilnya itu ikut berayun mengikuti irama lagu yang diputarnya.     

Chi Gui yang melihat hal itu merasa lucu dan imut, "Apa dia sedang menirukan manusia?" Pikir Chi Gui.     

Tepat pada saat itu dia mendengar ponselnya berdering.     

Begitu ia mengangkat telepon itu, terdengarlah suara lembut, "Xiao Chi, bagaimana keadaanmu akhir-akhir ini?" Tanya kakek Zhou.     

Chi Gui yang mendengarnya tersenyum, "Selamat malam Kakek Zhou, aku akhir-akhir ini sedang memperkuat diriku sendiri sesuai dengan permintaanmu! Tanganku juga sudah tidak sakit sekarang." Jawab Chi Gui.     

Zhou Wei merupakan seorang ahli bedah tangan terbaik di Tiongkok, bersama Chi Gui mereka berada dalam kelompok ahli tingkat tinggi dari Institut Nasional Penelitian Medis, sama seperti Lin Botong, dia juga sudah menganggap Chi Gui seperti cucunya sendiri.      

Setelah mendengar jawaban Chi Gui, kakek Zhou tersenyum, "Baguslah, aku akan melakukan perjalanan bisnis kerja ke kota Nan minggu depan, kalau kau ke rumah sakit, aku akan memeriksa lagi keadaan tanganmu."     

"Baiklah." Chi Gui tersenyum dan menyetujuinya.     

***     

Keesokan harinya.     

Acara audisi variety show Shining Star digelar hanya tinggal satu hari lagi. Menyadari hal itu Su Niannian menjadi semakin gugup, namun ia tidak begitu cemas karena lagu yang dibuatnya sudah hampir selesai dengan bantuan Liu Hai.     

Setelah kelas selesai Xue Yao dengan arogan menghampiri Su Niannian di mejanya, dia berkata dengan senyuman sombongnya, "Oh, kau masih berusaha rupanya, tapi waktu audisinya sudah tinggal satu hari, apa masih sempat?"     

Su Niannian tidak menghiraukannya, tapi Xue Yao dengan senyum arogannya malah berbisik di telinga Su Niannian, "Su Niannian, saat kau audisi besok, perasaanmu pasti luar biasa sekali mengingat kau akan dikalahkan oleh lagumu sendiri. Berterima kasihlah padaku, kalau tidak begitu kau tidak akan punya pengalaman yang tidak terlupakan begini." Xue Yao benar-benar memanfaatkan situasi Su Niannian yang tidak mempunyai bukti dan sedikit ceroboh.     

Setelah itu dia mengangkat wajahnya untuk menantikan wajah marah atau sedih yang akan ditampilkan oleh Su Niannian.     

Di luar dugaannya, Su Niannian dengan tenang mengangkat wajahnya dan menjawab dengan suara yang sangat tenang, "Benar sekali, aku harus berterima kasih padamu."     

Mendengar hal itu Xue Yao terkejut.     

Su Niannian melanjutkan, "Kalau bukan karenamu, aku tidak akan mengenal orang yang sangat luar biasa dan lebih tidak mungkin bisa menulis lagu yang lebih hebat lagi!"     

"Apa?" Xue Yao mengernyitkan alisnya.     

Su Niannian berdiri dan menyimpan catatan lagunya ke dalam tas.     

Dia yang lebih tinggi dari Xue Yao menundukkan pandangannya menatap Xue Yao, "Xue Yao, di dunia ini, hanya talenta yang tidak bisa dicuri."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.